Dalam beberapa waktu terakhir, situasi regulasi pasar aset kripto semakin ketat. Menurut data terbaru yang dipantau oleh perusahaan keamanan blockchain Slow Fog, dalam satu setengah tahun terakhir, sebuah platform perdagangan online ilegal berbasis Telegram yang bernama HuionePay, total penarikan dan penyetoran USDT-nya secara mengejutkan melebihi 50 miliar USD.
Pergerakan dana besar ini segera menarik perhatian tinggi dari regulator global. Saat ini, HuionePay sedang diperiksa karena diduga terlibat dalam penerimaan, transfer, dan penarikan dana hasil penipuan. Perlu dicatat bahwa transaksi mencurigakan ini terutama dilakukan melalui USDT di blockchain TRON, yang menyoroti tantangan yang dihadapi keuangan terdesentralisasi dalam hal regulasi.
Sementara itu, laporan terbaru dari perusahaan analisis Aset Kripto Elliptic mengungkapkan tren lain yang mengkhawatirkan. Dengan larangan terhadap HuionePay, para pedagang gelap di Telegram tidak berhenti beraktivitas, melainkan dengan cepat beralih ke platform lain yang bernama Tudou Guarantee. Perilaku migrasi platform yang cepat ini menyoroti kompleksitas dan keberlanjutan dalam memerangi aktivitas ilegal yang terkait dengan Aset Kripto.
Serangkaian peristiwa ini kembali memicu diskusi di industri tentang regulasi aset kripto. Di satu sisi, lembaga pengatur semakin meningkatkan upaya mereka untuk memerangi platform perdagangan yang mencurigakan; di sisi lain, para pelaku aktivitas ilegal tampaknya selalu dapat menemukan cara baru untuk menghindarinya. Bagaimana melindungi pengguna dan memerangi kejahatan tanpa membunuh inovasi teknologi aset kripto menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh otoritas pengatur.
Seiring dengan perkembangan situasi, komunitas Aset Kripto dan lembaga pengatur sedang memantau dengan cermat perkembangan selanjutnya dari peristiwa ini. Bagaimanapun, kasus ini sekali lagi menekankan pentingnya membangun kerangka regulasi yang efektif dan seimbang di bidang Aset Kripto yang berkembang pesat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
23 Suka
Hadiah
23
10
Bagikan
Komentar
0/400
CrashHotline
· 06-26 10:27
Dapatkan satu miliar lagi!
Lihat AsliBalas0
NotFinancialAdvice
· 06-26 08:30
Tanah nama kentang ini agak...
Lihat AsliBalas0
HalfPositionRunner
· 06-25 15:24
Kedelai tetap punya nama keluarga Tanah!
Lihat AsliBalas0
BearMarketMonk
· 06-24 22:56
Kumpulan sampah ini lagi-lagi kehilangan reputasinya!
Lihat AsliBalas0
GamefiHarvester
· 06-24 06:48
Aduh, kentang ini tidak patuh lagi.
Lihat AsliBalas0
WagmiOrRekt
· 06-24 06:48
500 miliar? Jauh dari kenyataan
Lihat AsliBalas0
SelfCustodyIssues
· 06-24 06:47
Regulasi ini terlalu berlebihan, ya.
Lihat AsliBalas0
FlashLoanPrince
· 06-24 06:44
Jangan terburu-buru mengirim uang ke platform-platform ilegal ini.
Dalam beberapa waktu terakhir, situasi regulasi pasar aset kripto semakin ketat. Menurut data terbaru yang dipantau oleh perusahaan keamanan blockchain Slow Fog, dalam satu setengah tahun terakhir, sebuah platform perdagangan online ilegal berbasis Telegram yang bernama HuionePay, total penarikan dan penyetoran USDT-nya secara mengejutkan melebihi 50 miliar USD.
Pergerakan dana besar ini segera menarik perhatian tinggi dari regulator global. Saat ini, HuionePay sedang diperiksa karena diduga terlibat dalam penerimaan, transfer, dan penarikan dana hasil penipuan. Perlu dicatat bahwa transaksi mencurigakan ini terutama dilakukan melalui USDT di blockchain TRON, yang menyoroti tantangan yang dihadapi keuangan terdesentralisasi dalam hal regulasi.
Sementara itu, laporan terbaru dari perusahaan analisis Aset Kripto Elliptic mengungkapkan tren lain yang mengkhawatirkan. Dengan larangan terhadap HuionePay, para pedagang gelap di Telegram tidak berhenti beraktivitas, melainkan dengan cepat beralih ke platform lain yang bernama Tudou Guarantee. Perilaku migrasi platform yang cepat ini menyoroti kompleksitas dan keberlanjutan dalam memerangi aktivitas ilegal yang terkait dengan Aset Kripto.
Serangkaian peristiwa ini kembali memicu diskusi di industri tentang regulasi aset kripto. Di satu sisi, lembaga pengatur semakin meningkatkan upaya mereka untuk memerangi platform perdagangan yang mencurigakan; di sisi lain, para pelaku aktivitas ilegal tampaknya selalu dapat menemukan cara baru untuk menghindarinya. Bagaimana melindungi pengguna dan memerangi kejahatan tanpa membunuh inovasi teknologi aset kripto menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh otoritas pengatur.
Seiring dengan perkembangan situasi, komunitas Aset Kripto dan lembaga pengatur sedang memantau dengan cermat perkembangan selanjutnya dari peristiwa ini. Bagaimanapun, kasus ini sekali lagi menekankan pentingnya membangun kerangka regulasi yang efektif dan seimbang di bidang Aset Kripto yang berkembang pesat.